Oleh Abdul Muis
212 merupakan aksi ketiga bela Islam, dan entah kenapa saya bisa mengikuti aksi bela Islam ini sebanyak 2 kali (411 dan 212). Sejujurnya saya tidak pernah meniatkan untuk ikut aksi tersebut dari jauh-jauh hari, bahkan bisa dibilang saya salah satu orang yang sangat acuh dengan yang namanya aksi turun ke jalan-jalan seperti itu. Tapi ketika hari H selalu saja hal yang sama terjadi, hati ini seperti terenyuh, terpanggil dan tergerakan untuk ikut aksi tersebut sehingga akhirnya saya pun bisa ikut dan berada diantara jutaan umat Islam. Bahkan saya masih sempat bingung ketika awal sampai disana dan seraya bertanya kepada diri saya sendiri "kenapa saya bisa sampai sini?"
Sesampainya di lokasi aksi saya hanya bisa berjalan saja mengikuti arus masa berjalan, lagi-lagi perasaan yang sama.. Yaa hati ini terenyuh dan bergetar, langkah kaki seperti tergerakakan dengan sendirinya. Dan saya merasakan seperti sedang ada di suatu tempat yang sangat nyaman dan tentram dan berpikir "apakah Padang Mahsyar itu kelak seperti ini?", pekikan takbir, tahmid, tasbih, dan shalawat pun terus terdengar dimana-mana membuat hati ini semakin terenyuh sambil kaki ini terus melangkah dan tanpa disangka air mata menetes dengan sendirinya. Dan hati seraya berkata "ya Allah mungkin inilah umat Islam yang selalu Engkau rindukan, bersatu dalam indahnya agamaMu".
Pada aksi bela Islam jilid 3 yang super damai, saya sangatlah merasakan ruh persaudaraan yang sangat kental sesama muslim. Semoga persaudaraan kita bukan hanya satu atau dua hari saja, tapi ini semua bisa berkelanjutan sampai kejayaan Islam kelak kembali.
212 merupakan aksi ketiga bela Islam, dan entah kenapa saya bisa mengikuti aksi bela Islam ini sebanyak 2 kali (411 dan 212). Sejujurnya saya tidak pernah meniatkan untuk ikut aksi tersebut dari jauh-jauh hari, bahkan bisa dibilang saya salah satu orang yang sangat acuh dengan yang namanya aksi turun ke jalan-jalan seperti itu. Tapi ketika hari H selalu saja hal yang sama terjadi, hati ini seperti terenyuh, terpanggil dan tergerakan untuk ikut aksi tersebut sehingga akhirnya saya pun bisa ikut dan berada diantara jutaan umat Islam. Bahkan saya masih sempat bingung ketika awal sampai disana dan seraya bertanya kepada diri saya sendiri "kenapa saya bisa sampai sini?"
Sesampainya di lokasi aksi saya hanya bisa berjalan saja mengikuti arus masa berjalan, lagi-lagi perasaan yang sama.. Yaa hati ini terenyuh dan bergetar, langkah kaki seperti tergerakakan dengan sendirinya. Dan saya merasakan seperti sedang ada di suatu tempat yang sangat nyaman dan tentram dan berpikir "apakah Padang Mahsyar itu kelak seperti ini?", pekikan takbir, tahmid, tasbih, dan shalawat pun terus terdengar dimana-mana membuat hati ini semakin terenyuh sambil kaki ini terus melangkah dan tanpa disangka air mata menetes dengan sendirinya. Dan hati seraya berkata "ya Allah mungkin inilah umat Islam yang selalu Engkau rindukan, bersatu dalam indahnya agamaMu".
Pada aksi bela Islam jilid 3 yang super damai, saya sangatlah merasakan ruh persaudaraan yang sangat kental sesama muslim. Semoga persaudaraan kita bukan hanya satu atau dua hari saja, tapi ini semua bisa berkelanjutan sampai kejayaan Islam kelak kembali.
